Jejari kecil itu memegang erat jariku...
Terasa benar perasaan yang hadir di hatinya...
Bebola matanya yang bulat merenungku dengan penuh makna...
Biarpun bibir yang kemerahan itu tidak mempamer reaksi, seolah-olah aku terdengar dia bertanya, 'Ibu, kenapa?'
Airmata yang kutitiskan untuk kesekelian kali ini benar-benar membuaiku...
Aroma kesedihan menyelubungiku...
Menabur kehibaan yang amat...
Bersama duka yang menghiris...
Apa dayaku menegakkan kaki melawan realiti ini?
Mengheret bersama jejari kecil yang erat menggenggam jejariku...
Kupeluk tubuhnya, meluahkan sengsara hati...
Kuusap halus rambutnya, menyisih sejuta lara di jiwa...
Kusedar ketidakupayaannya berlari bersamaku…
Merentas masa yang pantas meninggalkan kami,
namun pohonku pada Yang Kuasa agar kami bersama dalam mentaatiMu dan rasulMu.
Maafkan ibu, sayang...
Kasih ibu, sayang ibu hanya buatmu...
Tidak pernah berbelah bagi...
Andai hatimu terluka bersama waktu, maafkan ibu...
Andai jiwamu tercalar bersama usia, maafkan ibu...
Kekhilafan ini mengheret kita ke sini...
Ke jalan sunyi, sepi dan kosong...
Duhai sayang,
Serumpum keriuhan, selaut kebahagiaan,
segunung kegembiraan akan aku cuba hadirkan di sini...
Memenuhi ruang hidupmu...
Bersama doa dalam tiap kelip mataku, agar kau tabah dan sentiasa dirahmati...
Semoga kau mencapai tekadmu awal dulu untuk mentaati Penciptamu dan kekasihNya...
Kejarlah yang abadi, sayangku...
Pintalah kenikmatan di alam sana, kasihku...
Tanamlah di jiwamu, kasih sayangku sentiasa bersamamu...
Duhai jejari kecil...
Kesayangan ibu..
Selamat Ulangtahun, sayang...
(Muhammad Aqil Ahnaf ... 290506-09)
@nuha
Terasa benar perasaan yang hadir di hatinya...
Bebola matanya yang bulat merenungku dengan penuh makna...
Biarpun bibir yang kemerahan itu tidak mempamer reaksi, seolah-olah aku terdengar dia bertanya, 'Ibu, kenapa?'
Airmata yang kutitiskan untuk kesekelian kali ini benar-benar membuaiku...
Aroma kesedihan menyelubungiku...
Menabur kehibaan yang amat...
Bersama duka yang menghiris...
Apa dayaku menegakkan kaki melawan realiti ini?
Mengheret bersama jejari kecil yang erat menggenggam jejariku...
Kupeluk tubuhnya, meluahkan sengsara hati...
Kuusap halus rambutnya, menyisih sejuta lara di jiwa...
Kusedar ketidakupayaannya berlari bersamaku…
Merentas masa yang pantas meninggalkan kami,
namun pohonku pada Yang Kuasa agar kami bersama dalam mentaatiMu dan rasulMu.
Maafkan ibu, sayang...
Kasih ibu, sayang ibu hanya buatmu...
Tidak pernah berbelah bagi...
Andai hatimu terluka bersama waktu, maafkan ibu...
Andai jiwamu tercalar bersama usia, maafkan ibu...
Kekhilafan ini mengheret kita ke sini...
Ke jalan sunyi, sepi dan kosong...
Duhai sayang,
Serumpum keriuhan, selaut kebahagiaan,
segunung kegembiraan akan aku cuba hadirkan di sini...
Memenuhi ruang hidupmu...
Bersama doa dalam tiap kelip mataku, agar kau tabah dan sentiasa dirahmati...
Semoga kau mencapai tekadmu awal dulu untuk mentaati Penciptamu dan kekasihNya...
Kejarlah yang abadi, sayangku...
Pintalah kenikmatan di alam sana, kasihku...
Tanamlah di jiwamu, kasih sayangku sentiasa bersamamu...
Duhai jejari kecil...
Kesayangan ibu..
Selamat Ulangtahun, sayang...
(Muhammad Aqil Ahnaf ... 290506-09)
@nuha
No comments:
Post a Comment